PENDAHULUAN
TUJUAN pendidikan pada hakikatnya adalah memanusiakan
manusia, atau mengantarkan anak didik untuk dapat menemukan jati dirinya.
Memanusiakan manusia berarti ingin menempatkan manusia sesuai proporsi dan
hakikat kemanusiaannya. Sehingga manusia mampu menemukan jati dirinya. Artinya,
agar setiap individu manusia itu menyadari dan memahami "siapa dia",
"mengapa dia diadakan di dunia ini" dan "harus ke mana".
Namun kini banyak kalangan yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan belum begitu menguasai tujuan pendidikan di atas. Terutama bagaimana
pendidik (guru) menghargai anak didiknya, baik dalam hal memberikan pujian
maupun penghargaan. Bisa kita amati, pendidikan di Indonesia layaknya pabrik
ayam yang memproduksi telur. Pabrik tersebut akan berusaha memproduksi telur
dari ayam dengan berbagai cara. Dan setelah ayam bertelur, maka telur akan
dijual demi meraih keuntungan.
Memang tidak ada bedanya antara pendidikan di Indonesia
dengan pabrik ayam yang memproduksi telur. Terutama ketika dunia pendidikan
dihadapkan pada berbagai ajang kompetisi dan ujian nasional (UN). Guru-guru
dengan menggunakan metode drill seakan memaksa para siswa belajar agar ketika
mengikuti kompetisi mendapatkan kemenangan dan ketika ujian nasional
mendapatkan kelulusan. Dan ternyata, di balik kemenangan dan kelulusan
tersebut, tak jarang para guru menjadikan peristwa kemenangan itu sebagai jalan
untuk meraih sertifikasi dan kenaikan pangkat.
Para siswa yang memenangkan kompetisi dan mendapatkan
kelulusan tidak mendapatkan penghargaan yang layak, meski mereka telah membawa
nama baik lembaga pendidikan dan guru-gurunya. Tak jarang, beberapa guru malah
membanggakan diri sendiri, karena menganggap hasil tersebut berkat kemampuannya
melatih dan mendidik.
Seakan para pendidik tidak menghiraukan bagaimana perasaan
para siswa yang mengikuti kompetisi dan ujian nasional yang penuh ketegangan
dan kecemasan. Tegang dan cemas bila ternyata gagal dan hanya mendapatkan
amarah dan mungkin cacian dari guru-gurunya yang menganggap bahwa mereka tidak
melaksanakan instruksi sebagaimana mestinya.
PEMBAHASAN
Pentingnya Penghargaan
Imam Ghazali dalam kitab Ihya' Ulum ad-din menulis,
"Jika pada seseorang anak menonjol akhlak baik dan perbuatan terpujinya,
maka ia patut dimuliakan, digembirakan dan dipuji di depan orang banyak untuk
memberikan semangat berakhlak mulia dan berbuat terpuji." Memuliakan anak
dan memberi semangat dengan hadiah atau dengan ucapan yang manis sesuai dengan
sabda Nabi yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani, "Saling memberi hadiahlah
agar kalian saling mencintai.
Karakter setiap manusia, terutama anak (peserta didik),
pasti lebih menyukai mendapat penghargaan yang sifatnya berwujud maupun tidak
berwujud. Dan ia pun akan berusaha keras mendapatkannya. Karena itu, seorang
guru hendaknya merespons apa yang disukai seorang anak. Guru harus bisa
memberikan hadiah-hadiah tersebut pada kesempatan yang tepat.
Seorang siswa yang rajin, berakhlak baik, dan yang dapat
menjalankan kewajiban, layak memperoleh hadiah dari gurunya. Kala itulah, anak
itu akan menemukan jiwanya senang menerima itu di hadapan teman-temannya.
Sebab, pada usia pelajar, jiwa seorang anak lebih dipenuhi insting suka
memiliki (Muhammad Jameel Zeero, Nida' ilal Murabbiyin wal Murabbiyat, hal:
95).
Pujian sebagai bentuk penghargaan merupakan salah satu alat
pendidikan yang diberikan kepada murid sebagai imbalan terhadap prestasi yang
dicapainya. Secara didaktis, pujian atau penghargaan beserta segala macamnya,
menurut al-Ghazali, telah menjadi anutan para pakar pendidikan di zamannya.
Menurut istilah didaktik, pujian atau penghargaan merupakan
"fungsi reinforcement" atau fungsi penguatan yang lebih mendorong
pada anak untuk semakin meningkatkan prestasi yang pernah diraihnya (Zainudin,
Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, hal: 86).
Pentingnya
Penghargaan Dalam Mengelola Pembelajaran
Sama hal-halnya seperti pembahasan di atas tentang
pentingnya penghargaan , di dalam pembelajaran bahasa indonesia pun bahkan di
semua bidang pembelajaran pemberian penghargaan adalah salah satu hal yang
paling manjur untuk memotivasi para peserta didik.
Maka, tidak salah bila pujian yang merupakan penghargaan
menjadi salah satu bentuk alat pendidikan yang mampu memberikan motivasi
belajar bagi siswa. Manakala seorang siswa mendapatkan penghargaan karena dia
berprestasi, tentu semangat belajarnya pun akan meningkat, karena keinginan
untuk mempertahankan dan menaikkan prestasi belajarnya. Motivasi belajar siswa
akan meningkat ketika prestasi dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan
belajar itu diiringi penghargaan dan apresiasi yang baik.
Karena itu, pemberian penghargaan berupa pujian berperan
sangat signifikan dalam upaya peningkatan motivasi belajar demi tercapainya
keberhasilan pendidikan. Dan hal itu akan memberikan semangat bagi anak
terhadap pekerjaan dan prestasi baik yang telah dilakukannya. Dengan begitu,
siswa akan bertambah semangat lagi meningkatkan prestasinya dan termotivasi
untuk mempertahankannya.
Peran Guru
Dalam pelaksanaan pendidikan, tiap anak memiliki motivasi
(dorongan/alasan) untuk melaksanakan kegiatan. Dalam pendidikan, motivasi yang
kuat memudahkan pencapaian tujuan, karena motivasi yang kuat ini melahirkan
usaha aktivitas dan minat yang benar dalam mencapai tujuan itu. Motivasi adalah
dorongan yang sangat menentukan tingkah laku dan perbuatan manusia. Ia menjadi
kunci utama dalam menafsirkan dan melahirkan perbuatan manusia.
Peran yang demikian menentukan ini, dalam konsep Islam
disebut sebagai niyyah dan ibadah. Niyyahmerupakan pendorong utama manusia
untuk berbuat atau beramal. Sementara ibadah adalah tujuan manusia berbuat atau
beramal. Maka, perbuatan manusia berada pada lingkaran niyyah dan ibadah. Dalam
sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa perbuatan sangat ditentukan oleh
niyyah.
Peran guru sangat penting dalam mengarahkan dan menjelaskan
kepada siswa tentang fungsi dan tujuan adanya penghargaan tersebut. Jangan
sampai para siswa dalam menuntut ilmu hanya mengharapkan penghargaan.
Penghargaan hanya seperti jembatan: hanya untuk menyeberang menuju tujuan.
Dengan begitu, siswa akan paham bahwa yang terpenting adalah bagaimana mereka
belajar dengan lebih baik tanpa pamrih.
KESIMPULAN
Penghargaan dalam kegiatan pembelajaran sangatlah penting ,
karena hal seperti itu sangat memotivasi murid-murid agar belajar lebih giat
lagi . manakala seorang siswa mendapatkan penghargaan karena dia berprestasi,
tentu semngat belajarnya pun akan meningkat , untuk mempertahankan prestasinya
ataupun untuk meningkatkan prestasi yang sudah di dapatnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://abuenadlir.blogspot.com/2012/12/perlunya-penghargaan-bagi-siswa.html
Comments
Post a Comment